KESEIMBANGAN NITROGEN
Sejumlah nitrogen ( antara lain urea ) dalam urine
merupakan indikator jumlah asam amino yang dioksidasi. Jika jumlah nitrogen
urine sama dengan jumlah nitrogen protein yang terdapat dalam makanan, maka
orang tersebut dalam keadaan keseimbangan nitrogen. Tetapi jika jumlah nitrogen
dalam urine melebihi jumlah nitrogen dalam protein makanan maka disebut
keseimbangan nitrogen makanan. Contohnya saat kelaparan dan produksi insulin
menurun.
•
Mineral
Mineral adalah bahan anoganik, bahan kimia yang
didapat makhluk dari alam, yang asalnya ialah dari tanah. Ada yang larut dalam
air lalu masuk tubuh lewat air minum atau air yang dipakai untuk mencuci sayur
dan memasak. Mineral itu biasanya masuk tubuh dalam bentuk garam, dan lalu
digunakan dalam bentuk elektrolit. Elektrolit ialah bentuk ion dari mineral
itu, bermuatan listrik positif (+) atau negatif (-). Ada sebagian mineral itu
dipakai sel sebagai poros atau inti suatu molekul, ada pula dipakai untuk
menghubungkan suatu cabang ke batang suatu molekul. Banyak unsur dalam tanah
itu masuk tubuh lewat salur pencernaan begitu saja, tanpa diabsorpsi dinding
usus. Lalu keluar lagi bersama tinja. Jika mineral itu masuk tubuh lewat bukan
lewat saluran makanan, tetapi lewat saluran napas, itu sering akan melekat dan
mengendap di antara sel-sel alveolus. Jika mineral itu melekat pada silia
saluran napas akan dicoba kayuhkan lagi ke luar tubuh lewat tekak dan keluar
berupa dahak, ingus, atau masuk saluran cerna. Sayang silia hanya terdapat pada
ranting tenggorokan, tidak ada pada alveolus (gelembung paru). Alveolus ialah
tempat pengikatan oksigen oleh darah lalu diangkut ke semua sel. Ada di antara
mineral itu berada dalam debu yang sangat halus atau berupa jelaga dalam asap
knalpot kenderaan atau cerobong pabrik, yang dapat terhirup bersama gas
pernapasan hingga mencapai alveolus. Karena itu setelah lengket di sana tidak
bisa lagi dikeluarkan lewat tekak. sel-sel peronda pun, makrofaga, bekerja
keras seperti tukang sapu jalan raya dan taman kota. Makrofaga itu bertindak
sebagai penyedot debu. Di dalam sitoplasma makrofoga itu banyak terdapat
lisosom yang bekerja untuk mencernakan bahan yang disedot. Tetapi sayang
makrofoga itu hanya beraninya saja, mereka tak punya enzim untuk mengurai
mineral dan jelaga. Maka lisosom di dalam sitoplasma makrofoga itu pun makin
lama makin gembung lalu pecah. Makrofaganya sendiri pun mati. Bangkai makrofoga
itu dimakan lagi oleh makrofoga lain yang masih hidup. Demikianlah terus
berlangsung dalam paru. Mineral yang tidak bisa dicerna dan akan tetap berada
dalam relung paru ialah pasir, kapur, dan serat abses. Di antara ketiga mineral
itu sesungguhnya Ca (calsium, kalsium, zat kapur) penting sekali bagi tubuh,
jika masuk lewat saluran cerna. Tetapi, dalam paru tidak bisa dicernakan atau
dibuang. Mineral itu pun menumpuk sehingga pada suatu ketika mengganggu
kesehatan (calicosis, silicosis, absbestosis). MINERAL yang masuk tubuh lewat
makanan sebagian diabsorpsi oleh dinding usus. dan digunakan untuk berbagai
kebutuhan hidup. Mineral yang digunakan oleh tubuh ialah : Fe (ferum, zat
besi), Ca (calsium, zat kapur), Na (natrium), K (kalium), Cl (chlor), Mg
(magnesium), P (phosphor), fosfor), S (sulfur, belerang), Zn (zink, seng) I
(iodium), F (flor), Co (cobalt), dan St (srontium).
a. Fe: banyak terdapat dalam hati,
telur, ikan, lokan, kacang-kacangan, sayur, dan sereal. Dalam lambung bereaksi
dengan asam lambung HCL membentuk FeCL2. Sekitar 60 persen Fe yang diabsorpsi
usus dipakai untuk membuat hemoglobin (Hb), 20 persen lainnya untuk membuat
mioglobin otot, dan dalam enzim pernapasan, dan 20 persen lagi disalurkan
kedalam hati, limpa, dan sumsum tulang. Dalam sumsum disimpan sebagai ferretin
dan hemosiderin. Fe yang keluar dari penghancuran eritrosit tidak dibuang,
tetapi disimpan berupa ferritin dan hemosiderin juga, lalu dipakai lagi ntuk
membikin Hb baru. Sel mukosa usus mengandung apoferritin, lalu gabung dengan Fe
yang kemudian diabsorpsi menjadi ferritin. Masuk darah, Fe gabung dengan
protein darah globulin membentuk transferrin. Yang di absorpsi dari usus
sedikit saja, sebagian besar Fe dalam makanan keluar tubuh lagi. Jadi secara
biasa sesungguhnya tubuh tidak kekurangan unsur ini. Wanita yang sedang haid
banyak Fe keluar tubuh, karena itu ia perlu cukup makanan yang mengandung unsur
ini. Makanan sehari-hari yang bervariasi sudah cukup memelihara kesehatan
tubuh. Jika defisiensi terjadi anemia atau kurang darah (maksudnya eritrosit).
Suplemen unsur ini ialah berupa Fe-sulfat. Sehari-hari unsur ini jika kelebihan
keluar lewat tinja, keringat, dan bulu atau rambut yang gugur.
b. Ca : Masuk tubuh lewat makanan dan minuman,
seperti susu, keju, sayur, telur, mentega, kacang-kacangan, wortel, dan jeruk.
Banyak pula terkandung dalam air putih biasa. Sulit diabsorpsi dari usus, hanya
lebih kurang separuh dari yang dimakan dimanfatkan, selebihnya dibuang lewat
tinja. Absorpsi dalam usus kurang jika tubuh kurang vitamin D. Dalam darah
terdapat dalam plasma. Sebagian dalam bentuk ion, sebagian gabung dengan
protein. Kadar Ca darah dikontrol tetap oleh hormon paratormon yang digetahkan
kelenjar anak gondok. Ca kelebihan dalam jaringan dibuang selain lewat tinja,
juga lewat kemih. Ca berguna untuk membentuk tulang dan gigi. Peranannya yang
sangat penting ialah untuk memelihara kelancaran perangsangan saraf dan kerutan
otot. Jika defisiensi tulang dan gigi jadi rapuh atau lunak, Rambatan
perangsangan juga terganggu, menyebabkan otot suka semut-semutan lalu
kejang-kejang. Pada wanita hamil dan menyusui, jika pasokan dari makanan
kurang, tulang jadi lunak dan tipis, karena unsur ini banyak diabsorpsi untuk
kebutuhan janin atau bayi. Dalam air susu ibu banyak sekali terkandung unsur
ini, yaitu 1 gram per 1.000 ml. Unsur ini juga berperan dalam proses pembekuan
darah dan pembekuan susu. Maka jika defisiensi menyebabkan pembekuan jadi
lambat. Pada bayi air susu sulit bergumpal, sehingga sulit pula dicernakan.
c. P : Untuk memegang peran utama dalam membina
struktur dan fisiologi tubuh makhluk. ATP, asam nukleat, membran, protein, dan
berbagai enzim mengandung P dalam bentuk ikatan fosfat. Untuk melepaskan
glukosa dari glikogen sebagai sumber energi dan untuk mengubah glukosa jadi
glukogen yanag akan disimpan dalam hati dan otot, perlu gugus fosfat sebagai
pelaksana reaksi. Unsur ini diabsorpsi tubuh dari usus berupa ion fosfat. Ion
ini ada yang bergabung dengan bahan anorganik ada pula dengan organik. Bahan
organik, misalnya, dalam kasein susu, fosfolipida, dan asam nukleat. Sumber P
yang penting ialah susu, keju, telur, daging, ikan, sereal, dan sayur. Dalam
sereal unsur ini berada dalam asam fitat, tetapi dalam bentuk ini sulit
diabsorpsi. Lagi pula asam ini dapat menghalangi diabsorpsi Fe dan Ca. Gandum
mengandung enzim fitase, yang merombak asam fitat menjadi inositol dan asam
fosfat. Dalam bentuk garam anorganik unsur ini mudah diabsorpsi dari usus.
Dalam darah sangat penting, ikut membina eritrosit dan plasma darah. Kelebihan
P sebagian besar dibuang lewat kemih, sebagian kecil lewat tinja. P juga
bertindak sebagai dapar dalam darah dan cairan tubuh. Kebutuhan sehari-hari
meningkat pada wanita hamil dan menyusukan. Enzim fosfatase memecah
fosfoglukosa jadi glukosa dan asam fosfat. Dalam tulang rawan penting untuk
proses pembentukan tulang. Unsur ini juga perlu memelihara kelancaran fungsi
ginjal menyaring ampas metabolisme untuk jadi kemih. Enzim fosfatase juga
penting digetah kelenjar prostat ke dalam air mani. Pada darah pasien kanker
prostat kadar enzim ini tinggi, karena itu dapat dipakai sebagai diagnosa
apakah prostat seorang pria sudah mengangker atau belum. Tulang mengandung
sekitar 60 persen garam anorganik P dan 40 persen garam organik, terutama dalam
bentuk osein. Selain itu dalam tulang ada berbagai unsur mineral lain, yaitu
Ca, Mg, Na, K, Str, dan Fe. Mineral dalam tulang berupa apatit, garam
Ca-fosfat, dan kapur (CaCO3). Gigi juga banyak mengandung P. Lapisan email dan
dentin mengandung Ca-fosfat berkadar tinggi, tetapi lebih rendah kadar CaCO3
dibanding tulang. Mineral tulang, termasuk garam fosfat, terus menerus
mengalami perombakan-penumpukan, sesuai dengan kebutuhan dalam metabolisme
tubuh.
d. Mg: Sebagian besar terkandung dalam tulang.
Juga berperan untuk kelancaran pekerjaan berbagai enzim. Banyak terdapat dalam
makanan berupa sayur dan buah. Jika sumber dari hewan, banyak terdapat dalam
susu, ikan, dan daging.
e. I: Penting untuk membikin hormon tiroksin
yang dihasilkan oleh kelenjar gondok. Sumber terutama ikan laut, kerang, dan
agar. Anak, ibu hamil dan sedang menyusukan perlu lebih banyak unsur ini dari
pada orang dewasa biasa. Rakyat kita kini diharuskan pemerintah dipasok oleh
unsur lewat garam dapur. Jika defisiensi timbul penyakit gondok dan pertumbuhan
anak terhambat atau terganggu.
f. F: Terdapat dalam jaring lunak, tulang dan
gigi. Unsur ini banyak terkandung dalam air minum. Jika minum air yang
mengandung banyak F berlebihan maka gigi jadi rusak dan berwarna cokelat. Namun
jika masuk tubuh secara biasa, artinya dalam kadar normal, unsur ini perlu
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan gigi.
g. Na: Biasa didapat tubuh dari makanan laut,
dalam senyawa dengan Cl (khlor) berupa garam dapur (NaCl). Orang butuh pasokan
garam dapur secara teratur tiap hari, dan ini sudah dirasakan oleh penduduk
dunia sejak zaman purba.
h. K: Bekerja sama dengan Na mengatur
keseimbangan kadar air sel, dan bersama Na berguna pula untuk mengatur
kelancaran keluar-masuk zat makanan dari/ke dalam sel.
i. N: Berguna untuk membentuk protein, ATP, dan
asam nukleat. Tak ada ketiga unsur ini maka tak terbentuk sel, berarti tak ada
kehidupan. Unsur ini banyak terkandung dalam sayur, buah, umbi, dan biji.
Biasanya masuk tubuh dalam bentuk nitrat (NO3-). Di udara banyak terkandung
unsur ini dalam bentuk N2. Oleh kilat dan petir, dan oleh bantuan bakteri, N2
di udara diubah jadi NO3-, barulah bisa diisap oleh akar tumbuhan, lalu dipakai
untuk menyintesa protein, asam nukleat, vitamin, dan beberapa bahan organik
lain. Manusia biasa memberi tumbuhan pupuk yang mengandung banyak nitrat yang
dibikin di pabrik, disebut pupuk nitrat. Kelebihan atau jika tergabung dalam ampas
metabolisme, unsur ini dibuang dalam bentuk amoniak (NH3), asam urat, dan urea.
j. Co : penting untuk membuat vitamin B12
(cobalamin). Cu perlu untuk pembikinan pigmen Hb. Meski unsur ini tidak ikut
membina Hb tetapi untuk pembikinannya unsur ini mutlak harus ada. Darah hewan
rendah berwarna biru, karena pigmen pernapasannya mengandung Cu, sebagai ganti
Fe pada hewan tinggi yang membuat darah berwarna merah.
k. Zn : untuk kelancaran produksi mani. Jika
kadar unsur ini kurang dalam tubuh satu indikasi keinfertilan seorang pria.
l. S : banyak bertindak untuk menjembatani
berbagai cabang dengan untaian asam-asam amino suatu molekul protein. Molekul
imunoglobulin yang berbentuk seperti huruf Y itu, adalah contoh protein yang
memiliki jembatan yang dibina atas unsur S.
• Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah
sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi
vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya
“hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki
atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor
dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin
ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan
B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin
B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat
memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif.
Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang
kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang
tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat
diperoleh melalui suplemen makanan. Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam
tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak
mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin
dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di
dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.
Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami
kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena
dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
• Berbagai vitamin Secara garis besar, vitamin dapat
dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan
vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air,
yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat
larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam
jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan
dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis
vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis
vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
Vitamin-vitamin ini disimpan dalam jaringan lemak agar sulit diekskresikan
sehingga bila dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat menimbulkan keracunan yang
disebut Hypervitaminosis. Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis
vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya
akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh
tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke
seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang
tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin
larut air secara terus-menerus. Vitamin ini berfungsi sebagai koenzim untuk
memperlancar metabolisme.
- Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol,
merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik,
terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di
retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan
kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas,
cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A,
antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan
kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti
cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya). Apabila terjadi defisiensi vitamin A,
penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita
defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan,
menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan
asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat
ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering
bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan
vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya
pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit. Sayur-sayuran hijau
dan kacang-kacangan sebagai sumber vitamin A dan vitamin B yang tinggi.
- Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam
metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat
beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai
senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap
berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam
kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah
(eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan
sayur-sayuran hijau.
Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin,
merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang
diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga
membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin
B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.
Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan
sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi
banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan
makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam
metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah
satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan
flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini
berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah,
dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit,
rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar,
kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan
menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir
pecah-pecah, dan sariawan.
Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin
ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan
besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan
migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan
bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak
ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan
ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung
vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram
otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam
reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar
dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi
makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi
yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam
lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan
dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal,
dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti
halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit
pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah
keram otot serta kesulitan untuk tidur.
Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah
piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini
berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk
menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan
fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau
senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis
vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam
beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam
jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis
vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada
tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan
tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam
metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu
jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf,
pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan
daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.
Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah
lesu, dan iritasi kulit.
- Vitamin C
Buah jeruk, terkenal atas kandungan vitamin C-nya yang
tinggi. Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan
tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk
kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang,
dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami
yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan
kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C
dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya
berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu,
vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di
dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat
terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.
Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah.
- Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang
banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta
produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi
oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme
kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D
saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah
maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki
akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan
dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia,
yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang.
Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit
yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya
berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh
mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi
berlebihan.
- Vitamin E
Struktur molekul vitamin E Vitamin E berperan dalam
menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit,
mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat
melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan
kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E
banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak
tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan
vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara
lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan
mengalami gangguan yang berkepanjangan
- Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem
peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan
berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat
terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai
kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran
segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di
dalam tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar